Jum’at 27 Maret 2015, alhamdulillah, Himmpas UNJ hari ini telah melaksanakan milad pertamanya. di dalam usia yang begitu dini, Himmpas mencoba dan terus belajar untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Adapun tema yang diusung oleh Himmpas UNJ adalah “Bersama Himmpas Kita Wujudkan Pendidik Indonesia yang Profesional dan Menginspirasi”. Acara dibuka dengan pembacaan kalam Ilahi surat Al Mujadilah ayat 11 oleh Zarqoni Alwi Ahmad (Mas’ul LDK UNJ) dan sari tilawah oleh Nurhijriah (Divisi Akpro Himmpas). Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua pelaksana Milad Himmpas UNJ, oleh Rafhi Febriyan Putera.
Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Pembina Himmpas UNJ, Bpk Dr. Asep Supena, M.Psi selaku keynote speaker. Beliau menyatakan akan terus mendukung kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan Himmpas dan beliau juga mengingatkan bahwa jika kita ingin menularkan kebaikan kepada orang lain (berdakwah) kita harus terlebih dahulu membenahi diri kita sendiri, karena ibarat kita ingin mencuci piring, tangan yang digunakan untuk mencuci merupakan tangan yang bersih pula.
Jika membicarakan profesionalisme guru dalam skala makro, hal tersebut tidak terlepas dari peran sentral pemerintah yang harus mengontrol LPTK (universitas penghasil tenaga pendidik dan tenaga kependidikan). Jika pemerintah belum memiliki komitmen yang penuh untuk mengontrol LPTK dan memberikan pengawasan dan pembinaan yang optimal, maka keberhasilan negera ini masih sulit diraih, karena pada hakikatnya keberhasilan negara berbanding lurus dengan keberhasilan pembinaan calon pendidik. Begitu pentingnya peranan sang pahlawan tanpa tanda jasa.
Jika berbicara profesionalisme guru dalam skala mikro, kita bicara tentang diri kita, kita harus punya niat, cita-cita dan keinginan kuat untuk menjadi pendidik yang profesional dengan cara banyak belajar, membaca dan melatih diri kepribadian untuk menjadi sosok diri yang memiliki kompetensi personal (disiplin, cerdas, tawadhu, ikhlas, sabar, tekun, teliti dan terus menjadi panutan) hal ini merupakan kompetensi hal penting karena anak didik akan mencontoh gurunya. Kompetensi yang kedua adalah kompetensi profesional (kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas utama sebagai guru). Adapun kompetensi sosial pada hakikatnya merupakan buah dari kompetensi personal yang baik.
Pada hakikatnya, terdapat 3 macam jenis guru, pertama guru pencari nafkah, guru pengajar di kelas, dan pendidik. Pendidik lah profesi yang mulia, karena ia bekerja dengan hati, dan jika sudah bekerja dengan hati, rezeki akan mudah didapatkan. Selanjutnya Bpk Asep secara resmi membuka acara milad Himmpas pertama dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng, karena bpk Asep harus undur diri.
Acara selanjutnya adalah taujih oleh Bpk. M. Yusro, MT seorang kandidat doctor yang mengambil double degree di Indonesia dan Prancissekaligus dosen inspiratif dari FT UNJ. Bpk Yusro memulai taujih dengan mengemukakan pertanyaan tentang peran guru apakah do you teach or do you educate? Kemudian Beliau melanjutkan dengan fakta-fakta mengenai pendidikan Indonesia gawat darurat. Banyak sekali fakta yang beliau paparkan mengenai kondisi pendidikan di Indonesia. Ibarat orang yang sakit, Indonesia harus segera mendapat penanganan yang serius.
Pendidik adalah pewaris para nabi yang mengemban misi rahmatan lil alamin yang mengajak manusia untuk tunduk kepada hukum Allah. Hakikat pendidikan adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal tersebut telah dicontohkan Rasulullah sebagai pendidik yang ideal. 8 etos guru yang menginspirasi :
1. Menjadi guru adalah rahmat, aku mendidik dengan tulus. pendidik harus memiliki sifat rabbani, yaitu sifat-sifat ketuhanan
2. Menjadi guru adalah amanah, aku mendidik dengan benar dan penuh tanggung jawab.
3. Menjadi guru adalah panggilan, aku mendidik dengan tuntas dan penuh dengan integritas. Pendidik harus menjadi teladan yang baik.
4. Menjadi guru adalah aktualisasi, aku mendidik dengan semangat.
5. Menjadi guru adalah ibadah, aku didik dengan penuh kecintaan. Guru yang santun akan menelurkan
6. Menjadi guru adalah seni, aku mendidik dengan cerdas dan penuh kreativitas, tidak monoton
7. Menjadi guru adalah kehormatan
8. Menjadi guru adalah pelayanan, aku mendidik dengan paripurna penuh dengan kerendahan hati. Pendidik harus adil dan bijak.
Di akhir taujihnya, Bpk Yusro menayangkan video tentang fenomena anak didik di zaman sekarang, dimana peran pendidik sudah diambil oleh media yang selalu dikonsumsi anak-anak…
Acara selanjutnya adalah doa yang dipimpin oleh ustad Parwis L. Palembani, ustad yang rutin mengisi kajian di kantin kare. Beliau mengatakan bahwa sejarah hanya akan mencatat orang-orang pertama, sebagaimana Rasulullah selalu mengutamakan orang-orang yang pertama masuk Islam dan menemaninya dalam perjuangannya yang tidak mudah. Rasulullah adalah guru besar bagi kita. Beliau mempunyai murid-murid yang banyak, namun memposisikan mereka sebagai sahabatnya, sehingga seorang pendidik yang baik adalah yang menjadikan anak didiknya sebagai sahabatnya.
Ya,,, sebagaimana yang dikatakan Pak Asep, bahwa kita harus mencuci tangan kita terlebih dahulu sebelum mencuci piring kotor yang ada dihadapan kita, ibda’ binafsik, semoga kita semua bisa menjadi pendidik yang profesional dan menginspirasi. Aamiin...
akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung jalannya acara milad Himmpas ini, semoga Allah membalas kebaikan dengan balasan yang berlipat ....semoga kepengurusan himmpas unj kedepannya menjadi lebih solid lagi, agar beban yang berat dapat menjadi ringan jika bersama-sama. Keep communication krn komunikasi akan menjadikan himpunan ini berjalan lancar.
berikut beberapa dokumentasi kegiatan
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan meninggalkan "jejak" di ruang ini ;)